Banyak media memberitakan bahwa serangan Israel ke Gaza merupakan serangan balasan dikarenakan HAMAS terlebih dahulu melancarkan roket-roketnya ke Israel. Entahlah… kesurupan iblis apa media-media tersebut sampai memberitakan hal memalukan demikian. Secara halus ‘membenarkan’ tindakan Israel menyerang Gaza untuk membasmi pejuang HAMAS. Namun sayang amat di sayang, fakta korban warga sipil yang sampai tulisan ini saya ketik mencapai 850 orang yang telah syahid tidak digembar-gemborkan oleh media.
Logika amat sederhana pun bisa kita terima oleh akal yang paling bodoh untuk membedakan mana yang penjajah, mana yang pejuang. Rekan saya pernah mengatakan kepada adik-adik di SMP-nya untuk mensimulasikan penjajahan Israel terhadap Palestina. Bayangkan saja anda memiliki rumah sederhana, keluarga anda hidup tentram dan damai di dalamnya. Tetapi suatu ketika, ada tamu berkunjung ke rumah anda kemudian tamu tersebut mengajak keluarganya untuk ikut berkunjung ke rumah anda. Kemudian tiba-tiba saja tamu ini mengusir anda dari rumah anda sendiri. Tentunya secara spontan anda akan marah dan berusaha mempertahankan rumah anda walau harus mengorbankan nyawa. Tetapi si tamu dan keluarganya ini tetap saja bertahan di rumah anda dengan mengobrak-abrik rumah anda, merusak barang perabotan anda dan menempati kamar anda. Tidak sampai disitu, anda dan keluarga anda juga di sandera di sebuah kamar yang gelap tanpa ada listrik dan air dan anda tidak dibolehkan keluar rumah untuk sekedar membeli bahan makanan atau obat-obatan. Tentunya logika wajar ketika anda berusaha melawan dengan berbagai macam cara agar si tamu dan keluarganya ini bisa keluar dari rumah anda dan anda bisa hidup tentram dan damai lagi bersama keluarga anda, bukan?
Kondisi itulah yang tejadi di Palestina. Sebuah penjajahan terhadap suatu negara berdaulat penuh di abad 21 ini yang menggunakan cara-cara kolot dan barbar. Pencaplokan negara oleh suatu etnis dengan mengatasnamakan ‘misi tuhan’ yang kemudian mengaku-ngaku menjadi negara berdaulat dengan gerakan zionisme-nya dan dunia serasa dibuat bungkam.
Zionisme sendiri berasal dari kata Ibrani “zion” yang artinya karang. Maksudnya merujuk kepada batu bangunan Haykal Sulaiman yang didirikan di atas sebuah bukit karang bernama ‘Zion’, terletak di sebelah barat-daya Al-Quds (Jerusalem). Bukit Zion ini menempati kedudukan penting dalam agama Yahudi, karena menurut Taurat, “Al-Masih yang dijanjikan akan menuntun kaum Yahudi memasuki ‘Tanah yang Dijanjikan’. Dan Al-Masih akan memerintah dari atas puncak bukit Zion”. Zion dikemudian hari diidentikkan dengan kota suci Jerusalem itu sendiri.
Zionisme kini tidak lagi hanya memiliki makna keagamaan, tetapi kemudian beralih kepada makna politik, yaitu suatu gerakan pulangnya ‘diaspora’ (terbuangnya) kaum Yahudi yang tersebar di seluruh dunia untuk kembali bersatu sebagai sebuah bangsa dengan Palestina sebagai tanah-air bangsa Yahudi dengan Jerusalem sebagai ibukota negaranya. Istilah Zonisme dalam makna politik itu dicetuskan oleh Nathan Bernbaum, dan ‘Zionisme Internasional’ yang pertama berdiri di New York pada tanggal 1 Mei 1776, dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika-Serikat dideklarasikan di Philadelpia. (ZA Maulani –Zionisme: Gerakan Menaklukan Dunia)
Jelas terbeberkan sudah fakta siapa yang benar dan siapa yang penjajah. Adalah wajar ketika HAMAS melancarkan serangan roketnya ke Israel karena Indonesia pun ketika zaman perjuangan dahulu terus melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Wajar ketika Brigade Izzudin Al Qasam (sayap militer HAMAS) melakukan perlawanan bersenjata terhadap serdadu-serdadu Zionis karena dulu Jenderal Sudirman, Teuku Umar, Bung Tomo dan sejumlah pejuang kita lainnya pun melakukan gerilya ke markas-markas Penjajah.
Menjadi aib yang memalukan ketika ada diantara umat muslim yang masih menyarankan agar HAMAS menghentikan roketnya ke Israel agar Israel menghentikan agresi militernya ke Gaza. Karena, itu sama saja menyarankan agar menghentikan jihad fi sabilillah. Sama saja menyarankan agar Jenderal Sudirman, Teuku Umar, Bung Tomo dan sejumlah pejuang lainnya ketika zaman perjuangan dahulu menghentikan gerilya-gerilya mereka untuk mengusir penjajah dari bumi Indonesia.
Karena dihentikannya roket HAMAS atau tidak pun sama saja bagi Israel. Mereka akan tetap memblokade Gaza, menghentikan pasokan listrik, air, obat-obatan, bahan pangan, membunuh warga sipil dan tetap akan menjajah bumi Palestina. Jadi, silahkan pilih! Melakukan perlawanan jihad fi sabilillah dengan balasan syurga atau berdiam diri dan terus menerus dijajah dan ‘menikmati’ kedzaliman Israel. Isy Kariman Au Mut Syahidan Hidup Mulia atau Mati Syahid.
Mengutip pernyataan Fauzi Barhum juru bicara Hamas. “Kami katakan kepada siapa saja yang tidak menghendaki pembebasan Gaza atau pihak-pihak yang tidak menginginkan Hamas menang, jika kalian tidak bisa berbuat sesuatu untuk rakyat Palestina, maka diamlah! Karena kami mampu melindungi rakyat kami dan membela tanah air kami!!” So, Suruh HAMAS hentikan roket? No Way!!!
HAMAS simbol-simbol perjuangan
Perlawanan umat Islam
dari penjajahan tirani Yahudi jahannam
HAMAS simbol-simbol perlawanan
Yang berlandaskan Iman
Berazaskan Al Quran dan Sunnah di jalan-Nya
Pengorbanan Syaikh ahmad Yassin
Jadi suatu catatan penting
Arti sebuah perjuangan
yang menegakkan kebenaran
Wahai negeri Palestina
Lahirnya para Syuhada
Yang mengharumkan bumi Islam
Bersemi di hati mewangi sampai akhir dunia
Nasheed by: I.R.A
HAMAS
“Kiamat tidak akan terjadi sebelum kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi. Mereka akan diperangi kaum Muslimin, sehingga orang-orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Maka berkatalah batu dan pohon tersebut: Wahai orang Islam, wahai hamba Alloh, ini ada orang Yahudi bersembunyi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon gharqad, karena pohon itu adalah pohon Yahudi”.
(HR.Bukhori-Muslim)