Rabu, 03 Februari 2010

HAMAS simbol perjuangan Perlawanan umat Islam dari penjajahan tirani Yahudi jahannam

Banyak media memberitakan bahwa serangan Israel ke Gaza merupakan serangan balasan dikarenakan HAMAS terlebih dahulu melancarkan roket-roketnya ke Israel. Entahlah… kesurupan iblis apa media-media tersebut sampai memberitakan hal memalukan demikian. Secara halus ‘membenarkan’ tindakan Israel menyerang Gaza untuk membasmi pejuang HAMAS. Namun sayang amat di sayang, fakta korban warga sipil yang sampai tulisan ini saya ketik mencapai 850 orang yang telah syahid tidak digembar-gemborkan oleh media.

Logika amat sederhana pun bisa kita terima oleh akal yang paling bodoh untuk membedakan mana yang penjajah, mana yang pejuang. Rekan saya pernah mengatakan kepada adik-adik di SMP-nya untuk mensimulasikan penjajahan Israel terhadap Palestina. Bayangkan saja anda memiliki rumah sederhana, keluarga anda hidup tentram dan damai di dalamnya. Tetapi suatu ketika, ada tamu berkunjung ke rumah anda kemudian tamu tersebut mengajak keluarganya untuk ikut berkunjung ke rumah anda. Kemudian tiba-tiba saja tamu ini mengusir anda dari rumah anda sendiri. Tentunya secara spontan anda akan marah dan berusaha mempertahankan rumah anda walau harus mengorbankan nyawa. Tetapi si tamu dan keluarganya ini tetap saja bertahan di rumah anda dengan mengobrak-abrik rumah anda, merusak barang perabotan anda dan menempati kamar anda. Tidak sampai disitu, anda dan keluarga anda juga di sandera di sebuah kamar yang gelap tanpa ada listrik dan air dan anda tidak dibolehkan keluar rumah untuk sekedar membeli bahan makanan atau obat-obatan. Tentunya logika wajar ketika anda berusaha melawan dengan berbagai macam cara agar si tamu dan keluarganya ini bisa keluar dari rumah anda dan anda bisa hidup tentram dan damai lagi bersama keluarga anda, bukan?

Kondisi itulah yang tejadi di Palestina. Sebuah penjajahan terhadap suatu negara berdaulat penuh di abad 21 ini yang menggunakan cara-cara kolot dan barbar. Pencaplokan negara oleh suatu etnis dengan mengatasnamakan ‘misi tuhan’ yang kemudian mengaku-ngaku menjadi negara berdaulat dengan gerakan zionisme-nya dan dunia serasa dibuat bungkam.

Zionisme sendiri berasal dari kata Ibrani “zion” yang artinya karang. Maksudnya merujuk kepada batu bangunan Haykal Sulaiman yang didirikan di atas sebuah bukit karang bernama ‘Zion’, terletak di sebelah barat-daya Al-Quds (Jerusalem). Bukit Zion ini menempati kedudukan penting dalam agama Yahudi, karena menurut Taurat, “Al-Masih yang dijanjikan akan menuntun kaum Yahudi memasuki ‘Tanah yang Dijanjikan’. Dan Al-Masih akan memerintah dari atas puncak bukit Zion”. Zion dikemudian hari diidentikkan dengan kota suci Jerusalem itu sendiri.

Zionisme kini tidak lagi hanya memiliki makna keagamaan, tetapi kemudian beralih kepada makna politik, yaitu suatu gerakan pulangnya ‘diaspora’ (terbuangnya) kaum Yahudi yang tersebar di seluruh dunia untuk kembali bersatu sebagai sebuah bangsa dengan Palestina sebagai tanah-air bangsa Yahudi dengan Jerusalem sebagai ibukota negaranya. Istilah Zonisme dalam makna politik itu dicetuskan oleh Nathan Bernbaum, dan ‘Zionisme Internasional’ yang pertama berdiri di New York pada tanggal 1 Mei 1776, dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika-Serikat dideklarasikan di Philadelpia. (ZA Maulani –Zionisme: Gerakan Menaklukan Dunia)

Jelas terbeberkan sudah fakta siapa yang benar dan siapa yang penjajah. Adalah wajar ketika HAMAS melancarkan serangan roketnya ke Israel karena Indonesia pun ketika zaman perjuangan dahulu terus melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Wajar ketika Brigade Izzudin Al Qasam (sayap militer HAMAS) melakukan perlawanan bersenjata terhadap serdadu-serdadu Zionis karena dulu Jenderal Sudirman, Teuku Umar, Bung Tomo dan sejumlah pejuang kita lainnya pun melakukan gerilya ke markas-markas Penjajah.

Menjadi aib yang memalukan ketika ada diantara umat muslim yang masih menyarankan agar HAMAS menghentikan roketnya ke Israel agar Israel menghentikan agresi militernya ke Gaza. Karena, itu sama saja menyarankan agar menghentikan jihad fi sabilillah. Sama saja menyarankan agar Jenderal Sudirman, Teuku Umar, Bung Tomo dan sejumlah pejuang lainnya ketika zaman perjuangan dahulu menghentikan gerilya-gerilya mereka untuk mengusir penjajah dari bumi Indonesia.

Karena dihentikannya roket HAMAS atau tidak pun sama saja bagi Israel. Mereka akan tetap memblokade Gaza, menghentikan pasokan listrik, air, obat-obatan, bahan pangan, membunuh warga sipil dan tetap akan menjajah bumi Palestina. Jadi, silahkan pilih! Melakukan perlawanan jihad fi sabilillah dengan balasan syurga atau berdiam diri dan terus menerus dijajah dan ‘menikmati’ kedzaliman Israel. Isy Kariman Au Mut Syahidan Hidup Mulia atau Mati Syahid.

Mengutip pernyataan Fauzi Barhum juru bicara Hamas. “Kami katakan kepada siapa saja yang tidak menghendaki pembebasan Gaza atau pihak-pihak yang tidak menginginkan Hamas menang, jika kalian tidak bisa berbuat sesuatu untuk rakyat Palestina, maka diamlah! Karena kami mampu melindungi rakyat kami dan membela tanah air kami!!” So, Suruh HAMAS hentikan roket? No Way!!!

HAMAS simbol-simbol perjuangan
Perlawanan umat Islam
dari penjajahan tirani Yahudi jahannam

HAMAS simbol-simbol perlawanan
Yang berlandaskan Iman
Berazaskan Al Quran dan Sunnah di jalan-Nya

Pengorbanan Syaikh ahmad Yassin
Jadi suatu catatan penting
Arti sebuah perjuangan
yang menegakkan kebenaran

Wahai negeri Palestina
Lahirnya para Syuhada
Yang mengharumkan bumi Islam
Bersemi di hati mewangi sampai akhir dunia
Nasheed by: I.R.A
HAMAS

“Kiamat tidak akan terjadi sebelum kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi. Mereka akan diperangi kaum Muslimin, sehingga orang-orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Maka berkatalah batu dan pohon tersebut: Wahai orang Islam, wahai hamba Alloh, ini ada orang Yahudi bersembunyi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon gharqad, karena pohon itu adalah pohon Yahudi”.
(HR.Bukhori-Muslim)

SERULING SAKTI (cerita rakyat)

Pada zaman dahulu terdapat sebuah pekan kecil yang sangat cantik terletak di kaki bukit. Pekan tersebut di kenali Hamelyn. Penduduk di pekan tersebut hidup dengan aman damai, tetapi sikap mereka tidak perihatin terhadap kebersihan. Pekan tersebut penuh dengan sampah sarap. Mereka membuang sampah di merata-rata menyebabkan pekan tersebut menjadi tempat pembiakan tikus. Semakin hari semakin banyak tikus membiak menyebabkan pekan tersebut dipebuhi oleh tikus-tikus.

Tikus-tikus berkeliaran dengan banyaknya dipekan tersebut. Setiap rumah tikus-tikus bergerak bebas tanpa perasaan takut kepada manusia. Penduduk di pekan ini cuba membela kucing untuk menghalau tikus dan ada diantara mereka memasang perangkap tetapi tidak berkesan kerana tikus terlampau banyak. Mereka sungguh susah hati dan mati akal bagaimana untuk menghapuskan tikus-tikus tersebut.

Musibah yang menimpa pekan tersebut telah tersebar luas ke pekan-pekan lain sehinggalah pada suatu hari seorang pemuda yang tidak dikenali datang ke pekan tersebut dan menawarkan khidmatnya untuk menghalau semua tikus dengan syarat penduduk pekan tersebut membayar upah atas kadar dua keping wang mas setiap orang. Penduduk di pekan tersebut berbincang sesama mereka diatas tawaran pemuda tadi. Ada diatara mereka tidak bersetuju oleh kerana mereka tidak sanggup untuk membayar upah yang sangat mahal. Setelah berbincang dengan panjang lebar akhirnya mereka bersetuju untuk membayar upah seperti yang diminta oleh pemuda itu kerana mereka tidak mempunyai pilihan lain.

Keputusan tersebut dimaklumkan kepada pemuda tadi, lalu dia mengeluarkan seruling sakti dan meniupnya. Bunyi yang keluar dari seruling itu sangat merdu dan mengasik sesiapa yang mendengarnya. Tikus-tikus yang berada dimerata tempat didalam pekan tersebut mula keluar dan berkumpul mengelilinginya. Pemuda tadi berjalan perlahan-lahan sambil meniup seruling sakti dan menuju ke sebatang sungai yang jauh dari pekan tersebut. Apabila sampai ditepi sungai pemuda tadi terus masuk kedalamnya dan diikuti oleh semua tikus.Tikus-tikus tadi tidak dapat berenang didalam sungai dan semuanya mati lemas.

Kini pekan Hamelyn telah bebas daripada serangan tikus dan penduduk bersorak dengan gembiranya. Apabila pemuda tadi menuntut janjinya, penduduk tersebut enggan membayar upah yang telah dijanjikan kerana mereka mengangap kerja yang dibuat oleh pemuda tadi tidak sepadan dengan upah yang diminta kerana hanya dengan meniupkan seruling sahaja. Pemuda tadi sangat marah lalu dia menuipkan seruling saktinya sekali lagi. Irama yang keluar dari seruling itu sangat memikat hati kanak-kanak menyebabkan semua kanak-kanak berkumpul di sekelilingnya. Satelah semua kanak-kanak berkumpul pemuda tadi berjalan sambil meniupkan seruling dan diikuti oleh semua kanak-kanak. Pemuda itu membawa kanak-kanak tersebut keluar dari pekan Hamelyn. Setelah Ibu Bapa menyedari bahawa mereka akan kehilangan anak-anak, mereka mulai merasa cemas kerana kanak-kanak telah meninggalkan mereka dan mengikuti pemuda tadi. Mereka mengejar pemuda tadi dan merayu supaya menghentikan daripada meniup seruling dan memulangkan kembali anak-anak mereka. Merka sanggup memberi semua harta benda yamg ada asalkan pemuda tersebut mengembalikan anak-anak mereka.

Rayuan penduduk tidak diendahkan oleh pemuda tadi lalu mereka membawa kanak-kanak tersebut menuju kesuatu tempat dan apabila mereka sampai disitu muncul sebuah gua dengan tiba-tiba. Pemuda tadi mesuk ke dalam gua itu dan diikuti oleh kanak-kanak. Setelah semuanya masuk tiba-tiba gua tersebut gaib dan hilang daripada pandangan penduduk pekan tersebut. Mereka tidak dapat berbuat apa-apa oleh kerana mereka telah memungkiri janji yang mereka buat. Merka menyesal diatas perbuatan mereka tetapi sudah terlambat. Sesal dahulu pendapatan sesal kemudian tidak berguna.

Sehingga hari ini penduduk pekan Hamelyn tidak melupakan kesilapan yang dilalukan oleh nenek moyang mereka. Menepati janji adalah pegangan yang kuat diamalkan oleh penduduk pekan Hamelyn sehingga hari ini.